Saat membaca tulisan ini, tentunya Anda dapat merasakan bahwa komputer yang sedang anda pakai saat ini adalah benda padat yang berisi, namun menurut hukum Fisika dan sains tidak. Majalah yang sedang Anda baca dan pegang ini hanyalah sebuah kehampaan hasil dari penciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Materi yakni sebuah benda yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi tersusun atas atom yang di dalamnya terdapat proton dan neutron sebagai inti atom, dan eletron yang senantiasa mengorbit di luar inti atom. Anda dapat membayangkan bahwa atom seperti layaknya bola basket. Inti atom bagaikan sebuah pasir ditengah-tengah bola tersebut dan elektron senantiasa mengorbit pada kulit bola. Dapat Anda simpulkan, sebagian besar penyusun dari atom adalah ruang hampa. Menurut para ilmuan, 99% isi atom terdiri dari ruang hampa. Jika 99% dari atom adalah ruang hampa, maka sebuah materi yang sering Anda persepsikan sebagai benda nyata, hanyalah ruang hampa. Saya menyebutnya, fatamorgana kehidupan, ada tapi tak ada, tak ada tapi ada. Al Qur’an telah mengungkap tentang kehidupan bisa disimpulkan sebagai fatamorgana kehidupan ini. Di dalam ayat di bawah, dunia hanyalah sesuatu yang tidak nyata, dan yang nyata hanyalah akhirat.
Artinya : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata. (QS. Al Jaatsiyah ; 30)
Tuhan menciptakan alam semesta yang di dalamnya terdapat berbagai jenis benda langit seperti bintang, medulla, planet. Pada dasarnya, seluruh isi dari alam semesta ini hanyalah 2 macam, yakni materi dan energi. Kemudian dimanakah batas materi dan energi yang diciptakan oleh Tuhan di alam semesta ini? Tentunya di dalam akal manusia. Karena akal manusia tak mampu memikirkan penciptaan alam semesta yang tidak terhingga ini.
Kembali ke masalah energi dan massa. Menurut Einstein, energi adalah massa dan massa adalah energi. Hal itu sudah dibuktikan melalui persamaan : E = m c2. Dapat disimpulkan, seluruh alam semesta tak lain hanyalah kumpulan energi yang tak terhingga besarnya.
Tentunya Anda masih ingat pelajaran fisika SMP tentang hukum kekekalan energi yang berbunyi : Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk. Dapat disimpulkan, pada alam semesta ini seluruh kejadian sebenarnya hanyalah perubahan bentuk energi. Energi menabrak energi kemudian menjadi energi dan seterusnya. Hal ini menimbulkan efek rantai energi yang menurut hukum kekekalan energi, tak punya awal dan tak punya akhir.
Sebagai umat beragama, tentunya kita percaya bahwa energi adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan-lah yang mengawali dan mengakhiri rantai energi di dunia ini. Tuhan tak mungkin berupa energi, karena energi adalah ciptaannya. Tuhan tidak mungkin menyerupai ciptaan-ciptaannya. Manusia memiliki akal dan indra yang sangat terbatas, yang hanya didesain sebagai detektor untuk merasakan energi atau massa. Bagaimana mungkin manusia melihat Tuhan yang sudah kita ketahui bukan energi atau massa? Oleh karena itu, manusia dilarang memikirkan Dzat Tuhan Yang Maha Pencipta. Manusia hanya diperbolehkan untuk memikirkan kebesaran-Nya melalui ciptaan-ciptaannya. Jikalau ada yang memvisualisasikan (menggambarkan) Tuhan, tentunya itu hanyalah kerjaan dari akal manusia yang kurang kerjaan dan jelas-jelas salah. Kita sebagai manusia tak akan pernah bisa menggambarkan Tuhan, kita hanya bisa menggambarkan keberadaan Tuhan sebagai Sang Khalik / Pencipta di alam ini.
Sebagai penutup, marilah kita renungkan sejenak. Apakah kehidupan ini bernar-benar nyata dan tidak seperti dalam film The Matrix? Tentunya tak ada manusia yang bisa menjelaskan jawaban dari hal ini kecuali Sang Pencipta, Tuhan. Kemudian marilah kita revisi hukum kekekalan energi menjadi : Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan kecuali oleh Tuhan. (zic)
0 komentar:
Posting Komentar